Lelucon Komedian Pandji Pragiwaksono Sulut Amarah Suku Toraja
- account_circle BeritaTerkini
- calendar_month Sen, 3 Nov 2025
- comment 0 komentar

BERITATERKINI, MAKALE — Komedian Pandji Pragiwaksono menuai kecaman luas setelah potongan video stand-up comedy miliknya yang menyinggung upacara adat Rambu Solo’ di Toraja viral di media sosial. Candaan tersebut dinilai melecehkan nilai budaya dan martabat masyarakat Toraja, sehingga memicu kemarahan publik, khususnya warga Toraja di berbagai daerah.
Kemarahan kian memuncak setelah Pandji belum juga menyampaikan permintaan maaf secara resmi, meskipun telah diberi ruang untuk klarifikasi. Dalam materi lawakannya, Pandji menyinggung bahwa warga Toraja bisa jatuh miskin karena pesta adat kematian Rambu Solo’, pernyataan yang dianggap menyesatkan dan tidak berdasar.
Sosiolog dan tokoh masyarakat Toraja, Dr. Kristian H. P. Lambe, yang juga akademisi UKI Paulus Makassar, menilai pernyataan Pandji sangat tidak pantas dan berpotensi menimbulkan konflik sosial dan sentimen SARA.
“Pandji harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Kalau perlu dijatuhi sanksi adat Toraja. Apakah dia punya data empiris orang Toraja jatuh miskin karena pesta kematian? Jangan meremehkan suku Toraja,” tegas Kristian.
Ia menjelaskan, pesta adat Rambu Solo’ merupakan bentuk penghormatan tertinggi kepada leluhur, bukan ajang pemborosan.
“Semua biaya dan pelaksanaan pesta Rambu Solo’ adalah hasil kesepakatan keluarga. Jenazah pun tidak dibiarkan di ruang tamu seperti yang dikatakan Pandji. Faktanya, jenazah ditempatkan di kamar khusus, dan saat upacara disimpan di lakkian, tempat tertinggi dalam rumah adat,” jelasnya.
Pandji dianggap kebablasan dalam kebebasan berekspresi, karena pernyataannya telah merendahkan nilai-nilai budaya dan adat yang sakral.
Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Rukka Sombolinggi, juga mengecam keras pernyataan Pandji.
“Video itu mengolok-olok adat Toraja. Tidak ada satu pun perkataannya yang benar. Ucapannya melukai hati masyarakat adat Toraja,” ujar Rukka.
Ia menegaskan bahwa masyarakat Toraja dikenal pemberani, cerdas, dan bijaksana, serta tidak akan tinggal diam jika adat dan budayanya dilecehkan.
“Jika tidak ada itikad baik dari Pandji untuk meminta maaf, kami siap mengambil langkah hukum,” tandasnya.(*)
- Penulis: BeritaTerkini

Saat ini belum ada komentar